DUNIA
TUMBUHAN (PLANTAE)
Oleh :
Shindy Maretta Jam’ah
PENGERTIAN
TUMBUHAN
Eukariotik (memiliki membran inti), Multiseluler (bersel banyak) Memiliki akar, batang, dan daun. Mengandung dinding sel yang mengandung selulosa. Pada umumnya mengandung klorofil a dan b, namun ada beberapa yang tidak memiliki klorofil.
- TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta)
- A.Cara Hidup dan Habitat Lumut
- Berklorofil (dapat berfotosintesis)
- Tumbuhan teresterial (daratan), ditempat lembap (higrofit), di tembok,bebatuan lapuk, dan menempel (epifit) di kulit pohon.
- vHidup di air lumut hati (Ricciocarpus natans).
- B.Ciri-ciri Tubuh Lumut
- 1.Bentuk dan Ukuran Tubuh Lumut
Berbentuk
lembaran : lumut hati, berbentuk tumbuhan kecil dan tegak : lumut daun
Lumut
kecil berukuran 1-2 cm, lumut berukuran besar tingginya 20 cm.
Akar
sederhana pada lumut disebut rizoid. Rizoid berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral
Daun
lumut sangat tipis. Batang
lumut terdapat titik tumbuh sehingga lumut tumbuh memanjang
- 2.Struktur dan Fungsi Tubuh Lumut Bentuk Gametofit
Sporofit, adalah bentuk tumbuhan lumut yang menghasilkan spora. Sporofit mendapatkan air, garam mineral, dan zat makanan dari gametofit. Bagian-bagian sporofit : vaginula (selaput pangkal tangkai), seta (tangkai) dan sporangium (kotak
spora)
C. Reproduksi Lumut
Secara aseksual dan seksual
Secara aseksual terjadi pembentukan spora, pembentukan gemmae cup dan fragmentasi
Secara seksual melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot.
Metagenesis pada siklus hidup lumut daun
D. Klasifikasi Lumut
2. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
3. Bryopsida
(Lumut daun)
E. Peranan
Lumut Bagi Manusia
Marchantia polymorpha : obat
hepatitis, Sphagnum :
bahan pembalut dan bahan pembakar
menahan erosi, menyerap air, dan menyediakan sumber air pada saat musim kemarau
2. Tumbuhan
Paku (Pteridophyta)
A.Cara Hidup dan Habitat
Tumbuhan
paku merupakan organisme fotoautotrop, artinya dapat membuat makanan sendiri dengan cara berfotosintesis.
Tumbuh
diberbagai habitat, terutama di tempat yang lembap (higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, atau dan menempel (epifit) di kulit pohon.
Tumbuhan
paku melimpah dan tumbuh subur di daerah hutan hujan tropis.
B. Ciri-ciri
Tubuh Pteridophyta
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh Pteridophyta
Tumbuhan
paku termasuk Cormophyta (berkormus), berbentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi, dengan ukuran tubuh yang bervariasi.
Ukuran
tubuh ada yang beberapa sentimeter misal paku air Azolla caroliniana, ada pula tingginya mencapai 5 meter misal paku tiang Alsophila glauca.
Tumbuhan
paku juga mengalami pergantian gametofit dan sporofit.
2. Struktur
dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Bentuk Sporofit
Sporofit memiliki bagian-bagian tubuh yaitu akar, batang dan daun.
Rizoidnya sudah berkembang kebentuk akar.
Sel-sel penyusun batang dan daun memiliki klorofil sehingga tampak berwarna hijau.
Batang tumbuhan paku bercabang-cabang dan ada yang berkayu. Ada juga yang memiliki rambut halus (berbulu).
Tumbuhan paku memiliki batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah (rizom).
Tumbuhan paku memiliki xilem dan floem.
Spora dihasilkan di dalam sporangium (kotak
spora). Sporangium pada
tumbuhan paku berkumpul dalam bentuk berikut
Sorus. Sporangium berada
di kotak terbuka atau tertutup oleh indusium. Di dalam sporangium terdapat
anulus, yaitu sejumlah sel penutup yang berdinding tebal dan membentuk cincin.
Strobilus.
Sporangium membentuk suatu bangun kerucut bersama sporofil.
Sporokarp. Sporangium dibungkus
oleh daun buah (karpelum).
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3 macam.
Paku homospora atau isospora : menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Paku homospora disebut juga berumah satu karena sporanya akan tumbuh menjadi protalium ateridium maupun arkegonium. Contohnya Lycopodium, Nephrolepis, Drymoglossum, dan Dryopteris filix-mas.
Paku heterospora atau anisospora : menghasilkan dua jenis spora dengan ukuran yang berbeda. Spora yang berukuran besar (makrospora atau megaspora) berkelamin betina yang akan tumbuh menjadi makroprotalium atau megaprotalium pembentuk arkegonium. Spora yang berukuran kecil (mikrospora) berkelamin jantan yang akan tumbuh menjadi mikroprotalium pembentuk anteridium. Paku heterospora disebut juga berumah dua. Contohnya Selaginella (paku
rane), Salvinela, Marsilea (semanggi).
Paku peralihan atau campuran : menghasilkan spora yang berukuran sama, tetapi jenisnya berbeda (berkelamin jantan atau betina). Paku peralihan termasuk berumah dua. Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
3. Strutur
dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Bentuk Gametofit
Pada umumnnya gametofit berbentuk lembaran seperti hati dan daun waru yang disebut protalium (protalus).
Gametofit melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid.
Gametofit akan membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium).
C. Reproduksi
Tumbuhan Paku
D. Klasifikasi Pteridophyta
2. Lycopsida
(Paku Kawat)
E. Peranan
Pteridophyta bagi Manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar